Sumbawa Barat Obormerahnews.com–
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sumbawa Barat Muhammad Suharno.,S.Sos membuka sosialisasi Desa Bersih dari Narkoba (Bersinar) Desa Mantun, pada Kamis (3 /8/2023), pukul 09.00 Wita, bertempat di Aula Kantor Desa Mantun, Kecamatan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat.
Baca juga: DP2KBP3A KSB Pada Peringatan Harganas Ke -30 Tingkat Provinsi Raih Sejumlah Juara
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sumbawa Barat Muhammad Suharno.,S.Sos di saat membuka Sosialisasi desa bersih dari narkoba (Bersinar) di Desa Mantun Kecamatan Maluk mengatakan.” Hari ini kita bisa berkumpul dalam kegiatan sosialisasi bersih dari narkoba.Desa Bersinar bukan di bentuk begitu saja,akan tetapi di SK kan,berdasarkan persyaratan tertentu dan kriteria tertentu pula,” tutur M.Suharno.
Lanjut Kepala Bakesbangpol KSB.” Di kecamatan maluk ini untuk desa bersinarnya sudah di tetapkan semua desa, yang pertama desa pasir putih di tahun 2019 dan tahun ini di percayakan kepada desa Mantun. Desa Bersinar di tetapkan di KSB sebanyak 15 desa dari seluruh desa yang ada, kita berharap seluruh desa dan kelurahan menjadi desa Bersinar. Desa Bersinar itu kepanjangan dari desa bersih dari narkoba, di bentuk oleh pemerintah untuk melaksanakan program P4GN secara masif.P4GN kepanjangan dari pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika,” jelasnya.
Ia mengatakan, narkoba sangat penting kita intervensi, Presiden sudah menyatakan bahwa Indonesia sudah masuk dalam katagori darurat narkoba yang artinya semua komponen bangsa itu di kerahkan, terutama leading sektor yang menangani narkoba itu sendiri, seperti BNNK, dan teman – teman dari Kepolisian,” katanya.
Dulu narkoba hanya di kenal oleh orang- orang kota saja, tapi sekarang narkoba sudah masuk ke renah desa – desa, maka pemerintah itu membuat desa bersinar, dari beberapa aspek data – data jumlah penduduk harus jelas, adanya dukungan dan komitmen dari pemerintah untuk membumi hanguskan narkoba. Adanya peran aktif dari semua masyarakat, ketika sosialisasi sudah kita laksanakan peran bapak dan ibu untuk mengkomunikasikan kembali ke keluarga kita, jaga sekeliling kita, masyarakat dan kita jaga daerah dan bangsa ini. kita kasih tahu Narkoba sangat berbahaya yang tadinya pemikiran masih bersih, sepertiga dari pikiran itu sudah hancur gara – gara narkoba, sudah tidak ada pikiran positif lagi. Narkoba sekarang bukan saja kena kepada keluarga yang amburadul, tetapi sekarang sudah beralih ke keluarga yang harmonis juga dalam penyalahgunaan narkoba. Maka munculah kriteria yang di tetapkan oleh pemerintah desa pesisir, desa perbatasan, yang berbatasan dengan kota, daerah – daerah, desa industri, kita bisa merasakan dampaknya ketika desa industri dan pertambangan maka masalah narkoba itu tidak bisa dihindari. Intinya narkoba ini akan merusak diri kita, keluarga, masyarakat, agama, daerah dan negara kita. Untuk itu kita butuhkan nara sumber dari tokoh agama agar bisa memaparkan bagaimana narkoba itu dilihat dari aspek keagamaan. Karena kondisi narkoba itu sudah sedemikian akut maka kita harus melawan narkoba tersebut. BNN sudah menetapkan bahwa kita harus berperang melawan narkoba “War ON Drug” dari sekarang jangan tunggu besok. Kalau dalam pemberitaan penyebab narkoba ini bisa di lihat hanya dari 3 aspek, yaitu dari lintasan hanya dilalui saja, sebagai wilayah prospek, wilayah produsen, berbagai upaya pemerintah sudah di laksanakan dalam P4GN diantaranya dengan menutup pabrik- pabrik besar sabu, ekstasi dan pabrik lainnya, sebab ini pekerjaan untuk menyelamatkan umat manusia dari sekian ratus juta penduduk Indonesia akan rusak bila ini di biarkan, karena sekian jumlah penduduk indonesia ini, BNN bekerja sendiri ,maka di butuhkan lembaga lain seperti Kepolisian, Pemerintah Daerah dalam hal ini ada Bakesbangpol yang mana di beri kewenangan untuk menangani narkoba lewat P4GN. Cara menyebarkan narkoba awalnya dari coba – coba dan akhirnya ketergantungan. Kalau sudah ketergantungan akan sulit menghentikannya. Narkoba ada 3 komponen yaitu, Narkotika, Psikotropika dan bahan adiktif lainnya.(seperti rokok ini). Menyampaikan terima kasih atas kehadirannya tujuannya agar desa Mantun benar – benar bersih dari narkoba, yang di sampaikan oleh narasumber nanti tolong di sampaikan kembali kepada warga – warga yang ada di lingkungan sekitar, juga kepada Kepala Desa dan Stafnya yang sudah menyiapkan tempat sosialisasi ini. Saya sampaikan permohonan maaf selama kegiatan ini pastinya ada kekurangan yang tidak sesuai dengan harapan semua,” tukasnya.
Kepala Desa Mantun, Heri Wibowo, SST di wakili oleh Ketua BPD Mantun Ibrahim
dalam sambutannya mengatakan.”
Kita mendapatkan kunjungan dari Bakesbangpol Kabupaten Sumbawa Berat (KSB) Dalam rangka Sosialisasi desa bersih Narkoba (Bersinar) desa Mantun, semoga dengan sosialisasi ini bisa meminimalisir Pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN).” jelasnya.
Ibrahim menyampaikan salam untuk semua yang hadir dari bapak Kepala Desa Mantun dan Sekretaris Desa Mantun, dan menyampaikan permohonan maaf tidak bisa hadir dalam kegiatan ini, karena ada sesuatu hal yang tidak bisa di tinggalkan.
“Saya berharap setelah penyampaian materi dari para narasumber nanti, yang hadir di sini bisa menyampaikan kembali kepada keluarga, tetangga dan warga Desa Mantun lainnya,” ujarnya.