Sumbawa Barat Obormerahnews.com-Dari sabut kelapa yang dulunya dianggap limbah, kini tumbuh harapan baru bagi masyarakat Sumbawa Barat. Bersama warga lokal, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) tidak hanya menghijaukan lahan bekas tambang, tetapi juga mendorong terciptanya ekonomi baru yang inklusif dan memberdayakan.
Inisiatif reklamasi berbasis komunitas ini menjadi contoh bagaimana keberlanjutan lingkungan dapat berjalan seiring dengan kesejahteraan masyarakat.
Merajut Kemitraan, Membangun Kemandirian Ekonomi
Di masa awal, pengendalian erosi pada lereng curam di lahan reklamasi mengandalkan jaring goni (jutenet) impor.
Namun seiring waktu, muncul gagasan untuk memanfaatkan sumber daya lokal yang lebih lestari. Sabut kelapa dan serat ijuk pohon aren, dua material alami yang melimpah di sekitar area tambang, kemudian diolah menjadi coconet dan ijuk blanket yang terbukti efektif menahan erosi, bahkan di medan dengan kemiringan tinggi.
Melihat potensi besar dari bahan baku lokal, AMMAN mengambil langkah lanjutan melalui program pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat sekitar tambang. Masyarakat diajak mengembangkan usaha produksi coconet dan ijuk blanket, dua produk yang sebelumnya belum banyak dimanfaatkan namun kini memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Sabut kelapa yang dulunya dibuang, kini diolah menjadi produk bernilai ekonomi di tangan masyarakat yang terampil. Serat ijuk yang jarang disentuh kini bernilai jual. Dalam skema kemitraan ini, AMMAN berperan sebagai pembeli utama yang menjamin pasar bagi usaha lokal yang baru dirintis. Beberapa pelaku usaha bahkan mulai menjajaki pasar di luar ekosistem AMMAN, menandakan daya saing dan ketahanan ekonomi yang menjanjikan.
Selain keterampilan teknis, pelatihan juga mencakup manajemen usaha dan kontrol mutu, termasuk pemahaman mengenai standar pengendalian mutu agar produk tetap konsisten dan berkelanjutan. Bagi AMMAN, ini bukan sekadar hubungan bisnis, melainkan investasi sosial jangka panjang dalam membangun kemandirian masyarakat.
Hingga akhir 2024, penggunaan coconet dan ijuk blanket telah diterapkan pada area reklamasi seluas 799,53 hektar, dan pemanfaatannya terus bertambah seiring dengan perluasan cakupan reklamasi tambang.
Kisah Inspiratif dari Tangan Perempuan Penggerak
Salah satu cerita inspiratif datang dari Jereweh, di mana para ibu rumah tangga diberdayakan sebagai pekerja dalam pembuatan ijuk blanket.
Di tengah peran mereka dalam mengurus rumah tangga dan membesarkan anak, kini mereka turut berkontribusi dalam menggerakkan roda ekonomi lokal melalui penghasilan tambahan. Pemberdayaan perempuan terbukti menjadi kunci dalam membangun komunitas yang tangguh dan mandiri.
