Sumbawa Barat Obormerahnews.com-Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), melaksanakan dua Peringatan hari besar Nasional, Hari Anak Nasional (HAN) ke -39 yang di dirangkaikan dengan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke -30, Jum’at (25/8).
Baca juga: Hadiri Sidang Isbat Nikah di Desa Cimanggu, Bupati Jeje: Surat Nikah Penting Untuk Administrasi
Kegiatan yang dipusatkan di Lapangan Graha Fitrah tersebut mengangkat tema “Anak Terlindungi, KSB Baik, Indonesia Maju”. Sementara HARGANAS mengangkat tema “Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju”.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP. PKK) KSB Hanifah Musyafirin, S.Pt mengatakan, peringatan HARGANAS merupakan kegiatan dari BKKBN, sedangkan Hari Anak Nasional (HAN) merupakan kegiatan dari Kementerian PPPA RI.
Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap salah satu kelompok yang sangat rentan, yaitu kelompok anak-anak. Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli setiap tahun, sebagai bentuk kepedulian Bangsa Indonesia agar anak – anak terlindungi dan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dengan mendorong keluarga yang mengambil peran utama dalam memberikan perlindungan.
“Tema tahun ini sama seperti tema Hari Anak Nasional sebelumnya selama 3 tahun berturut-turut, yaitu Anak Terlindungi, Indonesia Maju. Melalui tagline ini, semua pihak berharap agar anak-anak Indonesia dapat menjadi agen perubahan dalam menyuarakan hak-hak mereka,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan tentang HARGANAS. Dijelaskannya bahwa, HARGANAS merupakan momentum untuk mengingatkan seluruh masyarakat mengenai pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan bagi pembangunan bangsa maupun negara.
“Keluarga juga diharapkan dapat menjadi kekuatan yang dapat membantu menghadapi segala persoalan yang terjadi,” tambahnya.
Peringatan Harganas tahun ini, kata dia, dibayang-bayangi kerja keras pemerintah dan berbagai pihak dalam upaya melakukan percepatan penurunan Stunting.
“Pemerintah telah menargetkan prevalensi Stunting menjadi 14 persen tahun 2024. Alhamdulilah Prevalensi Stunting di KSB telah melampaui target nasional yaitu 13.9 persen di Tahun 2022,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan sejumlah capaian yang berhasil diraih DP2KBP3A Pada Peringatan Hari Keluarga Nasional ke – 30.