Sumbawa Barat Obormerahnews.com– Praktisi media sekaligus analis politik Sumbawa Barat, Andy Saputra menilai, serangan black Campign yang mengarah ke Paslon Nomor 4 Fud Aher, tak lebih upaya Flying Victim atau berpura pura menjadi korban atau dirugikan.
Baca juga: Kapolsek Seteluk Hadiri dan Berikan Pengamanan Kunker Pjs. Bupati Sumbawa Barat di Kecamatan Seteluk
Metode kampanye seperti ini biasanya dilakukan oleh Paslon atau konsultan politik yang mengalami kegagalan narasi dan pengolahan issue untuk mengangkat elektabilitas paslonnya.
” Pura pura jadi korban dan dirugikan, padahal dia pelakunya. Untuk menutupi kecurangan dan elektabilitas yang terjun bebas. Ada Paslon yang menggunakan metode Flying Victim. Padahal apa yang mereka tuduhkan justru merekalah pelakunya,” kata Andy, mengkritisi negatif campign yang dilancarkan lawan, Sabtu (12/10).
Ia menyebut soal issue money politik, tekanan ASN serta kemaruk, memanfaatkan fasilitas negara. Padahal semua yang dituduhkan justru terlebih dahulu dilakukan oleh lawan Paslon Fud Aher tersebut. Ia mencontohkan money politik, dimana Paslon lawan ini terlihat membagikan uang di arena kampanye. Tapi pasangan Nomor urut 4 Fud Aher yang dituduhkan.
Selanjutnya Penggunaan fasilitas perangkat yang dibiayai negara, sebut saja tim Taman Baca Alqur’an (TBA) dimana honor kegiatan dibiayai APBD. Bahkan, secara kasat mata tim ini digerakkan mensuplay spanduk dan baliho Paslon lawan Fud Aher tadi. Mereka bahkan didanai Paslon langsung. Bahkan menjadi tim survey yang mengarahkan warga mendukung paslon lawan Fud Aher.