Bagusnya urugan lebih dipadatkan lagi dan jangan hanya dipasang bronjong dibawah diatas juga harus pakai bronjong,” katanya.Secara terpisah, Sekdes Desa Girikencana Riki mengaku telah memperoleh laporan terkait situasi itu dan membenarkan adanya kejadian itu.
“Lahan yang menjadi pondasi tanggul memang labil karena isinya lumpur, bukan tanah merah. Sedalam apa pun pondasinya kita buat, pasti hasilnya tidak akan maksimal,” katanya.
Menurut dia, alokasi dana kegiatan sebesar Rp7 miliar untuk kegiatan itu dirasa kurang maksimal sehingga berimplikasi pada kualitas pengerjaan yang tidak baik.
“Seharusnya pengurugan itu harus padat jangan asal-asalan karena tanah disini labil, hasilnya tidak optimal,” katanya.(Iwan)**
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di
Google News
dan saluran
WhatsApp Channel
.
1 2