Pangandaran Obormerahnews.com– Kepala badan keuangan dan aset daerah (BKAD) Kabupaten Pangandaran, Hendar Suhendar bercerita soal pengalaman kerjanya yang dimulai dari sekdis BPKAD hingga menjadi Kepala BKAD.
Hendar Suhendar menyebut sejak awal berkarier ia sudah dihadapkan dengan berbagai situasi luar biasa (extra ordinary). Misalnya, pada saat awal DOB, harus menjaga stabilitas keuangan daerah dan mengarahkan pengelolaan keuangan sesuai ketentuan dan prinsif pengelolaan keuangan ditengah-tengah sumber daya manusia (SDM) dan aparat yang masih kurang baik jumlah maupun tingkat pemahamannya
Lelaki lulusan S1 Fisip unpad tahun 1984 dan S2 Mangemen SDM di Unigal tahun 2000 itu mengaku jika banyak masalah dienjoykan saja karena sudah menjadi tugas yang wajib dilaksanakan siapapun dan bagaimana pun karakter orangnya harus dilayani
Hendar harus siap memecahkan masalah keuangan yang menyangkut hajat hidup orang banyak yang jauh dari rumus buku pelajaran.
Ia juga curhat kala ada sesorang yang ingin segera proyeknya cair sampai marah besar, “Ya selama dia marah menuntut haknya dan tidak menyinggung pribadi, ya dihadapi dan dilayani saja tapi kan dihindari juga bukan jalan keluar, resiko ari dimarahi mah, ngan kalo marah nya tanpa dasar ya lawan, hehe,” ucap Hendar, Jumat (22/12/2023)
Lagi-lagi, saat keuangan Pemkab Pangandaran tidak stabil dan melakukan pinjaman jangka panjang daerah, ia dihadapkan dengan situasi tahun politik di Pangandaran. Kata Kaban itu, rungkad bro!
“Jabatan Kaban Keuangan itu suatu pekerjaan yang tidak pernah kita siapkan tapi kalau ada panggilan harus menjalankan dan melaksanakan dengan sebaik-baiknya,” terang dia.
Kepiawaian lelaki yang hoby pencak silat ini mengelola keuangan negara kemudian diuji pada DOB lalu saat ia menjabat sebagai Sekertaris BPKAD Pangandaran yang dirubah menjadi BKAD sekarang